Uncategorized
Inhutani V Bersama KTH Binaan Ikuti Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Produk melalui Desain dan Digitalisasi

Inhutani V Bersama KTH Binaan Ikuti Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Produk melalui Desain dan Digitalisasi
LAMPUNG, INHUTANI V (11/6/2025) | Dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), Balai Perhutanan Sosial (BPS) Palembang menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Produk melalui Desain dan Digitalisasi yang berlangsung di Hotel Aston Bandar Lampung pada Rabu (11/06).
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (11-13 Juni 2025) dan mendapat dukungan dari Direktorat Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial.
Marjiyem, Asiten Manager Register 18 Inhutani V Lampung mengatakan bahwa pelatihan diikuti oleh 20 KUPS dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung, termasuk KUPS Siger 18 yang berasal dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Mulyo Register 18, binaan Inhutani V Lampung.
”Inhutani V bersama KTH Wono Mulyo mengikuti kegiatan ini dengan tujuan dapat meningkatkan nilai tambah dalam kegiatan perhutanan sosial, serta tetap menjaga kelestaian hutan”, ujar Marjiyem.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yayan Ruchyansyah. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peningkatan level KUPS sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga kelestarian kawasan hutan.
”Semoga kegiatan pelatihan ini dapat diaplikasikan nyata di lapangan, jadi harapannya dapat benar-benar dapat memberikan dampak nyata bagi ekonomi masyarakat dan kelestarian kawasan hutan kita yang harus kita jaga bersama”, tutur Yayan.
Kepala BPS Palembang, Bayu Subekti, turut menyampaikan komitmen untuk memperkuat pendampingan terhadap kelompok perhutanan sosial di Lampung. Salah satu langkah konkret adalah dengan menempatkan Kepala Seksi dari BPS secara khusus di Provinsi Lampung sebagai bentuk dukungan intensif.
”Kami akan menempatkan perwakilan kami di Lampung, supaya benar-benar bisa kami monitor, supaya output dari kegiatan ini dapat berjalan dengan baik di lapangan,” kata Bayu.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta mendapatkan materi dari tim narasumber Rumah Kemasan Bandung yang dipimpin oleh Mohamad Firsan. Materi pelatihan mencakup pemahaman dasar branding, prinsip desain kemasan, penyusunan brief produk, teknik fotografi produk menggunakan smartphone, hingga praktik langsung pembuatan kemasan.
Mohamad Firsan menyatakan bahwa meskipun berada di kawasan hutan, para petani memiliki potensi besar untuk menjadi wirausaha sukses, selama mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan terus berkembang secara dinamis.
Pelatihan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat melalui skema perhutanan sosial. Selain itu, kehadiran KUPS turut mempertegas peran strategis masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan serta memperkuat ketahanan pangan nasional (Kom-IHTV-Lpg/Mar).



